Friday, October 24, 2008

Menteri Dalam Negeri Mardiyanto Kamis (16/10) kemarin, melantik Ngadisah sebagai rektor baru Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menggantikan Johanis Kaloh. Dalam sambutan pelantikan Mendagri meminta rektor yang baru membenahi IPDN sehingga mampu menampilkan citra yang baik. Mendagri juga menegaskan akan membangun IPDN di 4 daerah lainnya pada tahun 2009.

Pelantikan rektor baru IPDN oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto berlangsung di Kampus IPDN di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Ngadisah yang dilantik sebagai rektor baru IPDN menggantikan Johanis Kaloh adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Depdagri. Ngadisah sebelumnya menjabat Rektor IIP Jakarta.

Sebagai saksi dalam pelantikan tersebut ialah Sekjen Depdagri Diah Anggraeni dan Irjen Depdagri Semanwijoyo. Turut hadir pula tamu undangan dari eselon I Depdagri Bupati Kabupaten Sumedang serta pejabat IPDN. Hadir pula mantan Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi dan Plt Rektor IPDN Johanis Kaloh.

Dalam sambutannya Mendagri meminta rektor baru melakukan langkah nyata untuk membenahi IPDN hingga mampu menghapus citra buruk IPDN. Mendagri juga mengatakan, Kampus IPDN mulai awal tahun 2009 terbagi di 5 daerah di Indonesia selain di kampus Jatinangor.

"Acara ini merupakan tindak lanjut dari Kepres 2008 tentang pengangkatan rektor IPDN. Sehingga pelaksanaannya terkait dengan implementasi aspek dan status IPDN. Ia menjelaskan, aspek dan status IPDN harus mengacu pada undang-undang sistem pendidikan nasional yang sesuai dengan norma dan kepamongprajaan. Untuk itu, faktor penunjang kegiatan belajar mengajar, terutama sarana penunjang, seperti perpustakaan dan fasilitas akomodasi harus dipersiapkan secara menyeluruh untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Peningkatan itu, menurut Mendagri, juga harus ditunjang dengan struktur organisasi IPDN yang efektif, efisien, rasional, sesuai perkembangan pendidikan global.

"Pengelolaan IPDN baik pengajarnya, pengasuh maupun praja dalam setiap angkatan harus seimbang sehingga menghasilkan kualitas tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, jelas Mardiyanto, pengembangan lembaga IPDN dapat diselesaikan. Termasuk, peraturan Kepres 87/2008 tentang STPDN ke dalam IPDN, sehingga dapat menjadikan citra yang positif kepada pamong yang berkualitas.

Selain itu, lanjutnya, eksistensi pengembangan IPDN dapat menjadi sarana pendidikan yang lebih baik lagi di Indonesia. "Sehingga dapat menjadi institusi negara yang berkepribadian tinggi seperti TNI, Militer, AU, AD, Akpol," ucapnya.

Ia juga mengatakan, dalam kepemimpinan rektor yang baru, pihaknya berharap semua praja dapat ikut menjaga sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya yang positif. "Budaya kekerasan harus dihilangkan karena tidak diperlukan lagi dalam sistem pendidikan sekarang ini. Tunjukan kepada masyarakat sesuai dengan sikap keteladanan akademis," kata Mendagri.

Dengan demikian, katanya, segala hubungan antara pengajar dan praja dapat ditingkatkan di dalam proses belajar mengajar sehingga menciptakan situasi yang baik, tertib dan aman. Sebab, hubungan baik dapat dibina dengan menghindari segala bentuk tindakan yang tidak terpuji.

Mendagri berharap proses pendidikan yang cukup lama (empat tahun) itu, dapat mendidik para praja sehingga dapat bekerja sebagai pamong praja di dalam masyarakat dengan baik.

"Mudah-mudahan apa yang telah diberikan kepada praja selama ini dapat menciptakan kepribadian yang baik dan berada di jalan yang benar untuk memajukan nusa dan bangsa," katanya

Ke depannya, saya berharap imej IPDN ini harus lebih baik lagi. Serta juga, siap mencetak para pamong-pamong yang profesional untuk menjalankan tugasnya nanti di lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia," ujar Mendagri.

Prosesi pelantikan sendiri menurut sumber di protokoler IPDN, akan di bagi menjadi dua yakni sertijab resmi yang dipimpin oleh Mendagri di lantai dua ruang Viyata Praja, serta upacara sertijab dihadapan para praja IPDN dengan penyerahan pataka IPDN kepada pejabat baru rektor.

Penjagaan di sekitar komplek IPDN Jatinangor dilakukan oleh aparat kepolisian Resort Sumedang. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan serta aksi demo yang menurut sumber akan menghiasi jalannya serah terima jababatan rektor IPDN ini.

1 comment:

rangga wisanggeni said...

kalo lulusan smk bisa masuk ga ??? mkasih